Dukung Pidato di PBB, Oemah Nusantara: Prabowo Bawa Warisan Nusantara Menuju Perdamaian Global

oleh -14 Dilihat

Jakarta — Perkumpulan Oemah Nusantara Ekosentrik menyatakan dukungan penuhnya terhadap pidato Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 yang disampaikan pada Selasa (23/9), khususnya terkait isu konflik Palestina–Israel.

Dalam pernyataan resmi yang dibacakan oleh Ketua Umum Oemah Nusantara Ekosentrik, Dodi Ilham, organisasi tersebut menilai pidato Presiden Prabowo sebagai penanda sejarah penting, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi peradaban global. Presiden dinilai berbicara bukan semata sebagai kepala negara, melainkan sebagai representasi dari nasab ketiga Nabi Ibrahim AS, yakni keturunan Keturah, yang diyakini sebagai leluhur bangsa-bangsa di Timur.

“Indonesia bukan sekadar penonton sejarah, melainkan anak bungsu Ibrahim yang memikul misi mendamaikan dua saudaranya,” ujar Dodi Ilham dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi.

Menurut Oemah Nusantara Ekosentrik, sejarah mencatat tiga garis keturunan Nabi Ibrahim: dari Sarah lahir Bani Israil; dari Hajar lahir Bani Ismail; dan dari Keturah lahir Bani Nusantara. Dalam konteks inilah, Indonesia disebut memiliki peran strategis sebagai penengah, bukan hanya dalam konflik Palestina–Israel, namun dalam misi lebih luas: membangun peradaban damai dan adil.

Pidato Presiden Prabowo juga dinilai menghidupkan kembali semangat Piagam Madinah yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW, dan yang dalam konteks Indonesia telah menjelma sebagai Pancasila. Falsafah Pancasila—“Tan Hana Dharma Mangrwa”—menjadi fondasi yang mengikat keberagaman melalui keadilan, dan dinilai relevan sebagai jalan tengah bagi solusi konflik global.

“Pancasila bukan sekadar dasar negara Indonesia, tapi juga warisan Nusantara bagi dunia. Ia mengandung cita-cita keadilan sosial sekaligus misi universal untuk membawa perdamaian,” tegas Dodi.

Perkumpulan Oemah Nusantara Ekosentrik menutup pernyataannya dengan harapan agar semangat pidato tersebut menjadi obor yang menuntun dunia menuju keadilan, perdamaian, dan persaudaraan universal.