Jakarta — Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi, memberikan peringatan keras kepada seluruh elemen masyarakat yang akan turun dalam aksi memperingati Hari Tani Nasional pada Rabu (24/9/2025).
Habib Syakur menegaskan bahwa demonstrasi merupakan hak konstitusional rakyat yang dijamin undang-undang. Namun, ia mengingatkan agar aksi tersebut tidak dicederai oleh provokasi maupun penyusupan dari kelompok anarko.
“Demo adalah hak rakyat, tapi jangan sampai dirusak oleh provokasi murahan. Kelompok anarko sengaja menyusup, memancing keributan, lalu kabur. Yang menanggung akibatnya bukan mereka, tapi rakyat kecil,” ujar Habib Syakur di Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Menurutnya, aspirasi mahasiswa, buruh, maupun petani harus tetap murni dan tidak boleh dibajak oleh ideologi impor yang hanya membawa kerusakan. Ia menyebut, kerusuhan tidak akan merugikan pemerintah atau elite politik, melainkan justru masyarakat sendiri.
Habib Syakur menekankan pentingnya menjaga ketertiban umum serta tidak merusak fasilitas publik yang dibangun dari uang rakyat.
“Perjuangan damai jauh lebih bermartabat. Menyampaikan aspirasi tanpa kekerasan, menjaga fasilitas publik, dan tetap menghormati sesama—itulah wajah asli bangsa Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut, Habib Syakur menyerukan agar seluruh elemen masyarakat tetap bersatu dan tidak memberi ruang sedikit pun bagi kelompok anarko untuk merusak momentum peringatan Hari Tani Nasional.
“Saatnya rakyat bersatu! Jangan biarkan agenda kotor merusak semangat Hari Tani Nasional. Perjuangan harus dengan nurani, bukan dengan amarah membabi buta,” pungkasnya.